Penganut Bahai di Lundu yang Perlu Kita Tahu

Sarawak, Jaya Ramba, Dayak, Jubata, Kuching, Bidayuh, Iban, Will and Testament, guardian

 

  • Dr. Kristianus Atok (kaos putih, celana hitam, tengah) di antara penganut Bahaii.

Agama Bahaii? Apa pula itu? 

Penganutnya di tapal batas Indonesia (Kalimantan Barat) dan Sarawak. Persisnya mereka tinggal dan hidup di kawasan Lundu  yang berbatasan langsung dengan Indonesia, banyak orang Bidayuh dan Iban yang memeluk agama Bahaii. 

Baca Dayak Tidak Dari Mana Pun, Melainkan Asli Borneo

Pemeluk agama ini cenderung tidak menonjolkan diri, rumah ibadah mereka hanya berupa rumah biasa yang di dalamnya pun hanya diisi beberapa kursi dan meja besar. Di dinding umumnya terpampang gambar nabi mereka yaitu nabi Baab.

Dari pengalaman dan pengetahuan ketika berinteraksi langsung dengan umat Bahaii di Sarawak,” demikian Dr. Kristianus, “Saya bisa katakan bahwa sejak masuk Sarawak pada tahun 1951, Agama Bahai terus berkembang.” 


Karakteristik pemeluk Bahaii

 Di dalam Agama Bahaii terdapat karakteristik-karakteristik di mana semua pemeluk Bahaii diwajibkan untuk selalu dan bersama-sama menjalankannya, sehingga dapat mewujudkan tujuan utama Agama Bahaii yaitu perdamaian dan keharmonisan dunia.


Baca Patih Jaga Pati : Simbol Kerajaan Ulu Aik Dan Dayak Ada Padanya

 

Menurut hasil penelitian Dr. Kristianus Atok dan kawan-kawan, terdapat karakteristik utama pemeluk Bahaii. Ia menyebut, di antaranya yang berikut ini. Seorang pemeluk Bahaii harus selalu aktif di dalam pencarian ilmu pengetahuan, pencarian kebenaran akan ajaran Tuhan. 


Oleh karena itu dalam Agama Bahaii, Tuhan menurunkan banyak kitab dan juga buku yang ditulis oleh Baha’u’llah maupun oleh Abdu’l Baha. Lebih lagi Agama Bahaii datang pada zamam modern, di mana hampir seluruh umat manusia sudah mampu membaca dan sudah mampu memperoleh informasi dengan mudah.


Oleh karena itu pencarian akan kebenaran Ilahi akan dengan mudah di dapat dengan terus menerus belajar, membaca dan selalu terbuka dengan hal-hal yang baru. 

Hal yang paling penting bagi para pemeluk Agama Bahaii adalah bahwa mereka harus mencari dengan dirinya sendiri akan kebenaran,akan ajaran Tuhan sehingga mereka mampu menentukan dengan dirinya sendiri dan yakin bahwa.

Peran Guardian
Agama Bahaii adalah agama yang paling tepat untuk saat ini, tanpa mendapatkan pengaruh dari orang lain. Tetapi dikarenakan kondisi saat ini di mana setiap orang dapat menafsirkan sendiri dengan dirinya apa pun yang dia baca dan yang dia ketauhi. Ia dapat menyampaikan dan menyebarkan apa pun yang dia anggap benar, oleh karena itu sangat penting akan adanya Guardian atau Imam yang membimbing.


Guardian di dalam agama Bahaii yaitu seseorang yang mempunyai hak interpretasi atau hak menafsirkan, di mana beliau mendapat bantuan dari Tuhan sehingga apa yang beliau interpretasikan adalah selalu benar dan bebas dari kesalahan.

Salah satu tujuan yang paling utama dari Agama Bahaii adalah untuk mewujudkan suatu Persatuan dunia, oleh karena itu pemeluk Agama Bahaii diharuskan untuk saling memelihara perdamaian dan keharmonisan dunia. Terdapat 7 Lilin Persatuan di dalam Agama Bahaii yang digunakan sebagai pedoman oleh para Bahaii untuk mewujudkan persatuan dunia.

Seorang Bahaii diwajibkan untuk mencintai dan menyayangi semua orang, tidak peduli apakah mereka seorang Bahaii atau bukan. Tidak ada perbedaan perlakuan sama sekali kepada pemeluk agama lain.

Menyebarkan cinta dan kasih kepada seluruh umat manusia merupakan tugas pemeluk Agama Bahaii. Dengan menghapus seluruh perbedaan yang ada di antara manusia baik itu merupakan perbedaan agama, ras, suku bangsa, bahasa, warna kulit dan lain-lain. 

Dengan menganggap bahwa seluruh manusia adalah sama dan merupakan bagian dari satu keluarga planet bumi. Dengan begitu, penyebaran cinta kasih antar umat manusia akan bisa terwujud. Ajaran ini sesungguhnya adalah juga inti ajaran kasih dalam agama Katolik. Adapun dalam konteks orang Dayak, Cinta Kasih adalah sikap dasar Orang Dayak.

Menyelaraskan agama, logika dan juga ilmu pengetahuanDi dalam Agama Bahaii semua ajaran, hukum-hukum dan aturan yang digunakan selaras berdasarkan logika dan ilmu pengetahuan. 

Pada zaman sekarang ini semua hal paling tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, berbeda dengan zaman dahulu kala, ketika ilmu pengetahuan masih belum berkembang dengan pesat, cara berpikir umat manusia sangat lah berbeda.

Pemikiran manusia zaman dahulu belum sampai pada taraf logika, di mana semua hal dan pertanyaan yang rumit akan dipecahkan dan dijelaskan dengan metafora, yaitu cara untuk membantu pikiran kita memproses segala hal yang masih belum dapat diproses secara logika. Seperti contohnya tentang teori awal penciptaan manusia.

Menurut cerita, manusia ada di bumi ini semenjak Nabi Adam dan Hawa diusir oleh Tuhan dari surga, dikarenakan Hawa telah melakukan dosa memakan buah terlarang di surga.

Cerita ini dibuat karena manusia pada zaman dahulu belum mampu untuk menjelaskan berdasarkan ilmu pengetahuan bagaimana awal penciptaan manusia itu terjadi. 

Oleh karena itu mereka mencoba untuk mencari jalan keluar dengan membuat cerita metafora tersebut. Tetapi keadaan saat ini sudah jauh berbeda, cerita-cerita seperti itu umumnya sudah tidak dapat lagi diterima secara logika, karena pemikiran umat manusia pada zaman sekarang sudah berkembang pesat, cenderung mengarah kepada logika dan ilmu pengetahuan. 

Oleh karena itu sebuah agama yang berperan sebagai tuntunan dan pedoman hidup umat haruslah selaras dengan logika dan ilmu pengetahuan.

Menghapus segala prasangka terhadap pemeluk agama lainIni merupakan langkah pertama untuk menjalin suatu hubungan damai dan harmonis. Bagaimana bisa kita menjalin hubungan damai tanpa menghapus segala bentuk prasangka buruk. 


Hukum untuk mencintai

Seorang Bahaii diwajibkan untuk mencintai dan menyayangi semua orang, tidak peduli apakah mereka seorang Bahaii atau bukan. Tidak ada perbedaan perlakuan sama sekali kepada pemeluk agama lain, karena mereka juga adalah umat yang juga dicintai oleh Tuhan yang maha Esa. 

Abdu’l Baha pernah menuliskan tentang hal ini di dalam Perjanjian dan Wasiat (Will and Testament). “Wahai teman-temanku tercinta! Bersatulah dengan semua orang, saudara-saudara, agama-agama di dunia dengan penuh kebenaran, kejujuran, kesetiaan, kebaikan, kehendak baik dan keramahan, agar seluruh dunia semoga penuh dengan rahmat Baha, agar kebodohan, permusuhan, kebencian dan dendam bisa lenyap dari dunia, dan kegelapan yang disebabkan oleh kerenggangan orang-orang dan sanak saudara di dunia semoga bisa memberikan jalan untuk Cahaya Persatuan. 

Baca Tenun Ikat Dayak

Jika orang-orang lain dan bangsa lain menjadi tidak setia kepadamu tunjukkan kesetiaanmu kepada mereka. Jika mereka tidak adil terhadapmu tunjukan keadilanmu terhadap mereka. Jika mereka menjauhkan diri darimu tariklah mereka kepada dirimu. Jika mereka menunjukkan permusuhan mereka beramah-tama lah terhadap mereka. Jika mereka meracuni hidupmu, permanislah jiwa mereka. Jika mereka melukai mu, jadilah obat untuk luka-luka mereka." 

Yang seperti itu merupakan sifat-sifat dari ketulusan! Yang seperti itu merupakan sifat-sifat dari kebenaran!”

Pemeluk Bahaii harus mengusahakan suatu sistem ekonomi yang adil. Suatu sistem ekonomi yang memberikan setiap individu di dunia ini kesempatan untuk mencari nafkah dan pendapatan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Jika kita melihat kondisi sistem perekonomian di dunia pada saat ini, terjadi begitu banyak ketimpangan dan pendiskriminasian. 

Banyak orang mendapatkan keuntungan dengan cara menyengsarakan orang lain. Bahkan banyak orang yang tidak bisa melakukan apa pun karena mereka tidak memiliki kesempatan, karena terbatasnya lapangan pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki. 

Di sinilah tugas dari pemeluk Bahaii untuk membuat suatu perubahan sistem ekonomi, yang dapat memberikan kesempatan bagi orang-orang kecil dan lemah. Mengenai keadilan ini, orang Dayak memiliki filosofi yang dalam yaitu “ Adil Ka Talino”.

  • Dr. Kristianus Atok dan Magdalena di Rumah Bahaii di Kuching.

Mengusahakan agar semua anak-anak di seluruh dunia bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Adalah suatu kewajiban yang pokok bagi para Bahaii untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, untuk membekali setiap individu dunia dengan pendidikan. Apalagi anak-anak sebagai penerus utama bangsa dan dunia. 

Maka dari itu para Bahaii wajib mengusahakan bagi seluruh anak-anak di dunia untuk belajar di sekolah dan mendapatkan pendidikan. Tetapi jika suatu keluarga memiliki kondisi perekonomian yang buruk, yang mengakibatkan tidak semua anak-anak mereka bisa bersekolah, maka diwajibkan anak perempuan lah yang bersekolah terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena kondisi perempuan saat ini sangatlah buruk, di mana-mana, di banyak sekali Negara di dunia, selalu terdapat pendiskriminasian terhadap perempuan, perempuan dilarang bersekolah, dilarang untuk maju dan sulit mendapatkan hak untuk belajar.

Oleh karena itu, mengingat kondisi pendidikan perempuan yang saat ini terpuruk diwajibkan agar anak perempuan dulu lah yang bersekolah, jika benar-benar kondisi perekonomian keluarga tidak mencukupi untuk menyekolahkan dua-duanya.

Menggunakan satu bahasa untuk seluruh dunia. Para Bahaii di seluruh dunia diharuskan memilih satu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Bahasa persatuan yang digunakan ini haruslah menjadi bahasa nomor satu. 

Pada saat ini bahasa nasional setiap orang masih menjadi bahasa nomor satu mereka, tapi pada akhirnya Bahaii yakin bahwa keadaan akan berubah, dan setiap orang akan menjadikan bahasa persatuan ini sebagai bahasa nomor satu menggantikan bahasa nasional. Masih belum dipastikan bahasa apa yang akan menjadi bahasa persatuan dunia nantinya, yang pasti bahasa tersebut akan merupakan bahasa yang mudah dipelajari dan dimengerti oleh semua orang.

Rumah Bahaii di Kuching

Kristianus menjelaskan bahwa para pemeluk Bahaii menganggap setara antara laki-laki dan perempuanBahaii percaya bahwa laki-laki dan perempuan adalah sama, bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama, hak yang sama, kewajiban dan tanggung jawab yang sama. Tidak ada perbedaan diantara mereka. 

Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh pendidikan yang sama, perempuan diperbolehkan untuk menceraikan suaminya, diperbolehkan untuk menikahi laki-laki dari agama lain, perempuan tidak diperbolehkan untuk dipukul oleh sang suami apa pun alasannya. 

Hal ini terwujud untuk memperbaiki beberapa hukum yang menempatkan perempuan seolah-olah di posisi yang lebih rendah dari pada laki-laki. Oleh karena itu wajib bagi para Bahaii untuk menganggap dan memperlakukan laki-laki dan perempuan secara sama. Prinsip kesejajaran lelaki dan perempuan (egaliter) ini adalah juga sikap dasar orang Dayak.

Menganggap bahwa dasar-dasar pokok dari setiap agama adalah samaDi dalam setiap agama terdapat dua bagian utama yaitu; dasar-dasar ideology agama dan hukum hukum yang berlaku pada setiap agama. 

Bahaii mempercayai bahwa dasar ideologi dari setiap agama adalah sama, yaitu harus patuh dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbuat kebaikan, saling menghormati dan menyayangi antar sesama dan mewujudkan perdamaian. Tetapi hukum dan aturan yang berlaku di setiap agama adalah berbeda, sesuai dengan kondisi sosial yang berlaku saat agama tersebut datang. 

Contohnya adalah hukum yang berlaku dalam agama Islam, Kristen dan Bahaii adalah berbeda, karena ketiga agama tersebut terlahir di dalam kondisi, waktu dan tempat yang berbeda. Tetapi Agama Bahaii merupakan suatu agama yang dapat digunakan untuk mempersatukan seluruh dunia, karena hukum-hukum yang ada di dalamnya dapat diimplementasikan di seluruh bagian dunia dan cocok dengan kondisi sosial masyarakat dunia pada saat ini. 

Orang Dayak sebagaimana  mengutarakan bahwa dalam “jubata” itu adalah Tuhan yang berlaku untuk semua orang.

Menganggap bahwa seluruh dunia ini sebagai satu kesatuan NegaraSesungguhnya kita semua di dunia ini merupakan suatu masyarakat dari satu Negara yang disebut planet bumi.Bahwa kita semua di dunia ini merupakan suatu umat dari Tuhan Yang Maha Esa. 

Sesungguhnya perbedaan-perbedaan yang ada tidaklah penting dan berpengaruh jika persatuan dan keharmonisan dunialah yang menjadi tujuan utama.

  • Jaya Ramba (kanan) ketika launching buku Agama Bahaii di Pontianak.

Di dalam agama Bahaii, menurut hasil pengamatan Kristianus ada keyakinan bahwa, "Tuhan telah menciptakan dua Organisasi utama, di mana melalui Organisasi ini agama Bahaii akan dapat mewujudkan persatuan dan perdamaian dunia. 

Baca Larissa, Miss World Malaysia 2018: Cantik Seperti Dayak

Kedua Organisasi tersebut ialah Lembaga Perwalian (Guardianship) dan Parlemen Peradilan Universal (Universal House of Justice). Di mana pemimpin dari kedua Organisasi ini adalah Guardian/Imam Agama Bahaii."

Ternyata dari Kristianus kita menjadi mafhum. Bahwa di Sarawak, penganut agama Bahaii mayoritas orang Dayak. Dan bilangannya cukup banyak pula. 

Salah satu yang menonjol di bidang sastra dan literasi penganut Bahaii itu bernama: Jaya Ramba.

  • Rangkaya Bada

 

LihatTutupKomentar
Cancel