Mengenal Borneo: dan para penghuni aslinya, suku-suku Dayak yang hidup di pulau ini selama ribuan tahun, tanpa memahami filsafat mereka secara utuh, pada dasarnya adalah pekerjaan setengah hati.

Tanpa kerangka pikir yang tepat, pemahaman tentang identitas Dayak akan berhenti di permukaan: adat dilihat sebagai seremoni, alam sebagai latar, dan sejarah sebagai potongan yang tidak tersambung.

Padahal Borneo bukan hanya rentang sungai purba dan hutan yang membentang. Ia adalah ruang kosmologis yang hidup, tempat nilai, etika, dan spiritualitas Dayak berakar dalam dan membentuk cara mereka membaca dunia. Magnum opus literasi Dayak masa kini ini menjadi jembatan untuk memasuki dunia makna tersebut: sebuah pemandu bagi siapa pun yang ingin melihat Dayak secara jernih dan adil.

Menyelami Filsafat Dayak yang Komprehensif

Untuk memahami Dayak, langkah terpenting bukan menghitung subsuku atau mengumpulkan daftar ritual, tetapi memasuki cara mereka berpikir: kategori pengetahuan, horizon nilai, dan pandangan hidup yang diwariskan lintas generasi.

Filsafat Dayak menggabungkan etika ekologis, relasi komunal, dan kesadaran kosmik yang menempatkan manusia, alam, dan yang ilahi dalam satu jalinan moral. Di sini terlihat jelas bahwa hubungan Dayak dengan hutan, tanah, dan sungai bukan sekadar pemanfaatan, melainkan komitmen etis yang menuntut tanggung jawab.

Buku ini menyajikan perjalanan intelektual yang utuh: dari fondasi kosmologi hingga tantangan modernitas: sebagai panduan menyeluruh untuk memahami “A sampai D” cara berpikir Dayak. Di dalamnya, filsafat Dayak tampil bukan sebagai warisan yang membeku, melainkan kebijaksanaan yang terus berkembang mengikuti perubahan zaman.

Opus Magnum Intelektual Dayak Modern

Filsafat Dayak: Komprehensif dan Mendalam merupakan tonggak baru dalam sejarah pemikiran Dayak. Untuk pertama kalinya, sebuah buku merumuskan tujuh cabang Filsafat Dayak: Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika, Estetika, Filsafat Politik, dan Filsafat Ilmu: secara menyeluruh dan terstruktur. Belum pernah ada karya sebelumnya yang menangkap keseluruhan bangunan filosofis Dayak dengan ketelitian ilmiah seperti ini.

Karya monumental ini ditulis oleh para intelektual Dayak lintas negara (Indonesia–Malaysia–Brunei) melalui riset, pengalaman etnografis, dan pendekatan epistemologi modern. Perjumpaan metode ilmiah dengan nilai-nilai Dayak menghasilkan filsafat yang tetap berakar, tetapi memiliki relevansi global.

Salah satu keunggulan utama buku ini adalah kemampuannya membumikan filsafat. Di tangan para penulis, filsafat menjadi refleksi kehidupan sehari-hari: bagaimana budaya menjadi dasar eksistensi, bagaimana perubahan sosial dihadapi, dan bagaimana masyarakat Dayak memahami yang abadi serta yang fana.

Buku ini juga membuka ruang untuk pertanyaan filosofis besar tentang makna hidup:

apa yang membuat budaya Dayak tahan terhadap perubahan zaman,
bagaimana nilai Dayak menolong manusia modern memahami identitas dan moralitas,
bagaimana kebenaran, keindahan, dan pengetahuan dimaknai dalam kosmologi Dayak.

Lebih jauh lagi, karya ini menegaskan bahwa filsafat Dayak layak berdiri sejajar dengan tradisi besar dunia. Ia bukan hanya peta pengetahuan, tetapi juga pernyataan jati diri, warisan intelektual, dan panduan hidup yang tetap relevan di tengah derasnya globalisasi.

Prasasti Pemikiran Dayak Masa Kini

Filsafat Dayak: Kajian Komprehensif atas Manusia, Alam, dan Sang Ada bukan sekadar buku. Ia adalah deklarasi intelektual bahwa orang Dayak tidak hanya memiliki budaya yang kaya, tetapi juga kapasitas filosofis besar untuk memahami dunia melalui perspektif mereka sendiri.

Inilah opus magnum pemikiran Dayak: sebuah referensi pokok bagi akademisi, budayawan, mahasiswa, peneliti, dan siapa pun yang ingin memahami Dayak dari ruang paling dalam, bukan dari permukaan.

Sebuah karya yang bukan hanya dibaca, tetapi direnungkan: sebuah pintu menuju kebijaksanaan Dayak yang abadi.

Pemesanan buku ini ke +62 812-8774-3789

Cancel