Sillekens dan Pujaraharja: Mengenang Dua Uskup Ketapang

Sillekens, Pujaraharja, Uskup Ketapang, Katolik 22,2%

Sillekens dan Pujaraharja: pertama dan kedua Uskup Ketapang.

Gereja Katolik Ketapang yang pada hari ini bilangan umatnya cukup signifikan, yakni 22,2% dari total polulasi Kabupaten Ketapang 604.188 jiwa, tidak tiba-tiba begitu saja

Perjuangan para misionaris dan awam Katolik dari Tiongkok sebelumnya, merupakan cikal bakal dan awal mula Kekatolikan di bumi Kayong.
Baca Tan A Hak, Tan A Ni, Dan Tan Kau Pue: Tritunggal Misonaris Dari Tiongkok Penyebar Katolik Di Bumi Kayong

Wilayah gerejani berbentuk keuskupan Ketapang juga tidak tiba-tiba. Tercatat Ketapang mula-mula bagian dari wilayah gerejani Pontianak. Pelayanan jiwa-jiwa Katolik di Ketapang dilakukan dari keuskupan Pontianak yang lebih dahulu ada dan resmi berdiri yakni Vikariat Apostolik Pontianak pada 21 Mei 1938 di mana Ketapang waktu itu masih merupakan wilayah misi, sehingga disebut "Prefektur". 

Wilayah Gerejani Pontianak pada 3 Januari 1961 statusnya ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung. Sedangkan Ketapang baru pada 25 Agustus 1954 ditunjuk Prefek Apostolik Ketapang yakni Gabriel Willem Sillekens, C.P. yang memangku jabatan itu hingga 3 Januari 1961. 

Baru pada  2 April 1962 Gabriel Willem Sillekens, C.P  ditetapkan Vatikan resmi sebagai uskup Ketapang yang memangku jabatan sebagai kepala Gereja Katolik lokal itu hingga 15 Maret 1979. Misionaris asal Negeri Belanda itu digantikan oleh Mgr. Blasius Pujaraharja, Pr. yang menjabat Uskup Ketapang dari 15 Maret 1979 hingga pensiun  pada 25 Juni 2012.

Kini Ketapang dijabat oleh Uskup yang ke-3 yakni Mgr. Pius Riana Prapdi (25 Juni 2012 – sekarang).

Info penting tentang Ketapang dan Gereja Katolik:

Luas: 35.809 km2
Total Populasi: 604.188
Jumlah Katolik: 134.347 (data 2021).
Jumlah Paroki: 23
Pastor yang melayani: 33 *)

LihatTutupKomentar
Cancel