Tato Suku Dayak

tato, Dayak, kewiraan, ridderorder van koppensnellers, Iban, tato menunjukkan kasta,
sumber ilustrasi: Lontaan, 1975.

Dayak adalah manusia sarat simbol. Kepada etnis berpopulasi 7,5 juta di dunia, yang terdiri atas 405 subetnis ini, pantas dijuluki homo symbolicus. Seluruh rangkaian  kehidupan orang Dayak, dipenuhi simbol.

Tato di tubuh misalnya. Tidak sembarangan. Ada makna tertentu di baliknya.

Tato telah dipraktikkan di seluruh dunia setidaknya sejak zaman Neolitikum, sebagaimana dibuktikan oleh kulit yang diawetkan dengan mumi, seni kuno, dan catatan arkeologi. 

Baik seni kuno dan temuan arkeologis tentang kemungkinan alat tato menunjukkan bahwa tato dipraktikkan oleh periode Paleolitik Atas di Eropa. Namun, bukti langsung untuk tato pada kulit manusia mumi hanya berlaku sampai milenium ke-4 SM. 

Penemuan tertua dari kulit manusia bertato hingga saat ini ditemukan pada tubuh Ötzi "si manusia es" yang berasal masa antara 3.370 dan 3.100 SM.

Di kalangan orang Dayak, sejak zaman semula jadi sudah mengenal tato. Bermacam ragam motif, dengan makna masing-masing. Di kalangan Iban, tato menunjukkan kasta, kelas-kelas, juga mencerminkan tingkat kewiraan seseorang.

Motif tato di kalangan Dayak yang cukup universal adalah tato pada tapak tangan belakang jari.

Bila tato pada tapak tangan sebelah kiri berarti: sudah mengayau mendapatkan 2 kepala.

Bila tato pada tapak tangan sebelah kanan berarti: telah mendapat 7 kepala atau lebih.

Literatur zaman Kompeni Hindia Belanda menyebut nama tato itu sebagai: ridderorder van koppensnellers. *)

LihatTutupKomentar
Cancel