Kuritzin, chairman Rusia Chambers of Commerce dan Buku Sawit untuk Negeri

Kuritzin, chairman Rusia Chambers of Commerce, Buku, Sawit untuk Negeri, Susanto, Gunarso, Masri, sawit, post-truth

Di Grand Hyatt, Jakarta belum lama ini.
Terjalinlah langkah pertama menuju perubahan dalam persepsi tentang industri sawit. Mikail Kuritzin, seorang tokoh berpengaruh dan chairman Rusia Chambers of Commerce, menjadi penggerak di balik langkah inovatif ini. Kehadirannya di ruang pertemuan tersebut tidak hanya mencerminkan keinginan untuk menjalin hubungan bisnis yang produktif, tetapi lebih mendalam lagi, untuk mempromosikan pandangan positif tentang industri sawit di Rusia.

Mikail Kuritzin, seorang pemimpin bisnis yang telah sukses menghubungkan banyak pelaku ekonomi di dunia, merasa bahwa saatnya untuk memberikan sumbangan nyata dalam menciptakan pengertian yang lebih seimbang tentang industri sawit. 

"Rusia sedang mencari mitra untuk mempromosikan citra positif tentang sawit di  Rusia," terang Gunarso menegaskan kata-kata Kuritzin. Keputusan untuk mengembangkan buku manual komprehensif mengenai industri sawit menjadi salah satu langkah pertama dalam upaya tersebut.

Buku Sawit untuk Negeri yang diserahkan kepada Mikail Kuritzin bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih luas. Ini adalah langkah menuju membangun pemahaman positif tentang industri sawit, dengan dukungan data ilmiah dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

Buku tersebut adalah hasil kolaborasi antara Prof. AB Susanto dan Petrus Gunarso, yang merupakan pakar di bidang pertanian dan lingkungan. Dengan sentuhan dari editor profesional Masri Sareb Putra, buku ini memaparkan berbagai aspek penting tentang industri sawit dengan cara yang seimbang dan informatif. 

Diterbitkan oleh Penerbit Kompas pada tahun 2022, buku ini menjadi sumber pengetahuan yang penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang dunia sawit.

Dalam diskusi-diskusi global, industri sawit sering kali diidentikkan dengan isu-isu yang kontroversial, seperti deforestasi, emisi gas, dan eksploitasi. Bahkan kepunahan juga sering terasosiasikan dengannya. Namun, seperti yang dijelaskan dalam buku ini, pandangan ini seringkali hanya menggarisbawahi sisi negatif, sementara potensi dan kebenaran yang mendasarinya cenderung dikesampingkan. Inilah yang sering disebut sebagai era "post-truth," di mana pandangan negatif dapat lebih mudah menyebar dan mendominasi narasi.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, buku manual yang diserahkan kepada Mikail Kuritzin bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih luas. Ini adalah langkah menuju membangun pemahaman positif tentang industri sawit, dengan dukungan data ilmiah dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Melalui upaya iedukasi melalui literasi (buku), diharapkan persepsi publik tentang industri sawit dapat menjadi lebih seimbang, memungkinkan kerja sama dan inisiatif yang berkelanjutan antara Rusia dan Indonesia, serta membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.*)


LihatTutupKomentar
Cancel