Patih Alexander Wilyo, S. STP., M. Si Melayat Ibu Angkatnya

Patih Jaga Pati, Alexander Wilyo, Maria Sinap, Anak Meangkat, Hulun Menobus, Sekretaris Daerah (Sekda), Ketapang


Patih Jaga Pati cinta dan hormat pada orangtua. Meninggalkan rutinitasnya.

PATIH JAGA PATI : Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua Alexander Wilyo, S. STP., M. Si. tampak sangat berbela-sungkawa, saat melayat ibu angkatnya, Maria Sinap, yang meninggal di Betenung, Kecamatan Nanga Tayap, Selasa, 3 Oktober 2023.

Ibu angkat Patih Jaga Pati, Maria Sinap  meninggal dunia pada tanggal 29 September 2023 lalu. Ibu angkat Patih Jaga Pati ini adalah isteri dari Cendaga Temiang Pancung, yang tak lain adalah bapak angkat Patih Jaga Pati Alexanser Wilyo.

Baca Patih Jaga Pati : Simbol Kerajaan Ulu Aik Dan Dayak Ada Padanya

Acara pengakatan anak secara adat Patih Jaga Pati Alexander Wilyo oleh Cendaga Temiang Pancung dulu dilakukan di Betenung, pada tanggal 28 Juli 2023, dalam acara adat: “Anak Meangkat, Hulun Menobus”.


Patih Jaga Pati dalam suasana duka yang menyelimuti. 

Dengan menggelar acara adat Dayak Kayong-Gerunggang: “Anak Meangkat, Hulun Menobus” tersebut, Patih Jaga Pati Alex pun berarti, secara adat pun sah menjadi anak angkat Cendaga Temiang Pancung.

Dalam tradisi Kerajaan Hulu Aik, peristiwa kematian itu merupakan  salah satu peristiwa perjalanan hidup manusia, maka kalau ada anggota keluarga atau sahabat yang meninggal, kita selalu pergi melayat untuk berbelasungkawa.

Sebagai anak angkat, Patih Alex pun tentu saja sangat merasa kehilangan seorang ibu angkatnya, Maria Sinap, yang ia anggap ibunya sendiri.

Karena itu lah, walaupun Patih Jaga Pati Alexander Wilyo, S. STP., M. Si., yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan Ke-48 di Graha Wisesa LAN – RI, Jakarta, Patih Alex  masih berusaha untuk menyempatkan diri pergi melayat ibu angkatnya.

Patih Alex melayat ibu angkatnya itu pada saat hari pemakamannya. Pada hari pemakamannya ini lah seluruh keluarga dekat, handai taulan, dan seluruh pelayat melakukakan penghormatan terhadap jenazah, melepaskan jenazah, dan mengantarlan jenazahnya ke peristirahatannya yang terakhir.

Baca Patih Jaga Pati: Balai Kepatihan Legasi Untuk Suku Bangsa Dayak

Melayat ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan budaya dan tradisi di masyarakat adat Dayak, khususnya di wilayah Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik. Tradisi melayat ini adalah untuk mengunjungi kerabat dekat atau keluargan yang tertimpa musibah kematian.

Dalam tradisi Kerajaan Hulu Aik, peristiwa kematian itu merupakan  salah satu peristiwa perjalanan hidup manusia, maka kalau ada anggota keluarga atau sahabat yang meninggal, kita selalu pergi melayat untuk berbelasungkawa.

Dalam berbela-sungkawa, biasanya kita pun berdoa agar orang yang sudah meninggal tersebut dapat masuk ke saruga dalam sabayan tampus.

Mendoakan jiwa orang-orang yang sudah meninggal itu pun merupakan salah satu kewajiban orang-orang yang masih hidup di dunia, terutama kepada orang-orang yang kita kasihi, kita cintai, yang telah mendahului kita. ***
(Thomas Tion)
LihatTutupKomentar
Cancel