Sekda Ketapang Wakili Bupati pada Natal Bersama Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah Kabupaten Ketapang

Alexander Wilyo, PGI, Ketapang, Sekda,
Alexander Wilyo (kedua dari kiri) larut di antara pendeta dan jemaat.


PATIH JAGA PATI  : Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, Alexander Wilyo, S. STP., M. Si. mewakili Bupati menghadiri Natal Bersama Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Daerah Kabupaten Ketapang, di Gedung Pancasila, Rabu (17/1/2024).


Ketika lilin-lilin kelahiran dan kehidupan baru dinyalakan.

Natal Bersama Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah Kabupaten Ketapang diawali dengan menyanyikan lagu Malam Kudus secara bersama-sama.

Nyanyian Malam Kudus yang kudus

Saat lagu Malam Kudus dinyanyikan, lampu-lampu dimatikan. Sejumlah tokoh-tokoh penting, termasuk Sekda Ketapang dan  hadirin menyalakan lilin. Usai menyanyikan lagu Malam Kudus, lampu-lampu pun kembali dinyalakan dan lilin-lilin pun dimatikan. 

Baca Misa Syukur Tahbisan Uskup Baru Banjarmasin: Mengapa Di Ketapang?


Natal Bersama PGI tahun ini (2023) dihadiri oleh beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemda Ketapang, Kakan Kemenag Kabupaten Ketapang, para Ketua PGI Wilayah, para pimpinan lembaga keumatan, pengurus organisasi keagamaan, serta para pendeta.

Dalam sambutannya, Sekda Ketapang, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang mengucapkan selamat Hari Natal kepada jemaat PGI Daerah Ketapang saudara serta kepada segenap umat Kristiani di Kabupaten Ketapang. 


“Semoga penyelenggaraan perayaan Natal ini berjalan dengan tertib dan khidmat, sehingga dapat membawa keteduhan dan kedamaian bagi seluruh umat Kristiani,” kata Alexander Wilyo, yang sekarang lagi trend disapa AW.

Selanjutnya, AW mengatakan, perayaan Natal adalah momentum untuk mempererat hubungan  komunikasi, silaturahmi dan berkumpul bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dengan masyarakat, khusus umat Kristiani. 


“Sebagai umat beragama, hendaklah kita selalu taat dan memiliki rasa bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita,” tandasnya.

Alexander Wilyo menyampaikan sambutan.

Patih Jaga Pati yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua pun berharap, hendaknya dengan diadakannya perayaan Natal Bersama PGI tersebut dapat dijadikan ajang untuk saling bertukar informasi tentang berbagai persoalan yang ada di masyarakat. 


“Didasari akan makna Natal, adalah kasih kepada sesama, oleh karena itu saya mengajak, mari kita miliki sifat-sifat kasih dan semoga perbedaan yang ada menjadi warna-warni dalam kehidupan,” tuturnya.


Selain itu, besar pula harapan AW agar perayaan Natal Bersama PGI Daerah Ketapang kali ini supaya dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar umat beragama. 

Memperkuat solidaritas dan harmoni

“Perayaan Natal bukan hanya sekedar perayaan keagamaan, tetapi juga untuk merefleksikan peran kita dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Mari kita jadikan perayaan Natal ini sebagai ajang untuk memperkuat solidaritas di antara kita dan membangun harmoni sosial dalam kehidupan beragama,” ujarnya.


Pada kesempatan Natal Bersama tersebut, Patih Jaga Pati, yang sudah sembilan kali menerima gelar adat dari berbagai subsuku Dayak Ketapang itu pun mengajak para jemaat untuk mengisi ruang publik. 


Adapun hal-hal yang harus diisi adalah kesejukan dan kedamaian. Keduanya diperlukan guna menyebarluaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kesederhanaan dan kebersamaan serta berani melawan ujaran kebencian maupun berita bohong, yang dapat merusak kerukunan hidup bersama.


Mengakhiri sambutannya,  Alexander Wilyo pun melantunkan dua buah pantun:

Pergi tamasya ke pantai pecal

Membawa bekal berupa selasih

Mari rayakan indahnya Natal

Berbagi kebahagiaan dan cinta kasih


Anak kecil membeli gula

Pulangnya singgah ke gereja

Hari Natal dan Tahun Baru telah tiba

Mari rayakan dengan suka cita

(Thomas Tion)

LihatTutupKomentar
Cancel