Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, Sang Cinta Sejati Itu, Meninggalkan Kita
Mgr. Bumbun sang cinta, bukan mencintai, telah tiada. Namun, keberadaannya dan jasanya untuk Kalimantan Barat, abadi. |
Di katedral Pontianak
Selamat jalan ke keabadian, Mgr. Bumbun! Dirimu berjasa sebab salah satu peletak dasar kemandirian Gereja Katolik di Kalimantan Barat. Upahmu besar di surga.
Saat ini, jenazah Mgr. Bumbun disemayamkan di Gereja Katedral Pontianak. Menurut informasi, selama tiga hari berturut-turut akan diadakan Misa Requiem (arwah): pada hari pertama oleh Mgr. Valentinus, Uskup Sanggau; hari kedua oleh Mgr. Samuel Sidin, Uskup Sintang; dan hari ketiga oleh Mgr. Agustinus Agus.
Mgr. Bumbun lahir pada 5 Agustus 1937 di Menawai Tekam. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 27 Juli 1967 dan diangkat sebagai Uskup Agung Pontianak pada 26 Februari 1977, melanjutkan kepemimpinan setelah Mgr. Herculanus Joannes Maria van der Burgt, O.F.M. Cap.
Amor non amatur
Ketika tahbisan uskup agung Pontisanak ini, Mgr. Bumbun memilih moto "Amor non amatur" yang berarti: mencinta, bukan dicintai. Ia membberikan contoh sebagai subjek cinta, bukan objek cinta. Yakni subjek yang proaktif mencintai manusia, sesama, tanpa pandang sekat.
Bumbun juga tercatat pernah menjadi administrator Apostolik Keuskupan Sanggau dari 8 Juni 1982 hingga 22 Januari 1990.
Mgr. Bumbun pensiun dari jabatannya sebagai Uskup Agung Pontianak pada 3 Juni 2014, digantikan oleh Mgr. Agustinus Agus. Setelah pensiun, ia tinggal di biara Ordo Kapusin dan tetap aktif merayakan Misa Tridentina di Pontianak.
Momen pertemuan dengan Mgr. Bumbun selalu menjadi kenangan berharga. Dalam pertemuan hangat di Jalan Pattimura, Pontianak, setiap orang yang berjumpa dengannya merasakan kedamaian dan kebanggaan.
Mgr. Bumbun, dengan senyumnya yang ramah lagi tulus itu, selalu ingin tahu perkembangan umat Katolik di Sanggau. Ia mengenang perjalanan misi Ordo Kapusin dan kontribusinya yang signifikan terhadap pertumbuhan Gereja di daerah tersebut.
Ketulusan dan dedikasi Mgr. Bumbun dalam melayani umat takkan terlupakan. Ia adalah teladan bagi banyak orang, dan kenangannya akan hidup di hati kita semua. Selamat jalan,
Mgr. Bumbun. Ia Cahaya perlahan memudar, tetapi warisanmu akan terus bersinar.
-- Masri Sareb Putra