Kondisi Jalan Rusak Parah Dan Tidak Layak Di Perbatasan Kalbar - Sarawak

jalan perbatasan, Pontianak, Kuching, Kembayan, Jangkang, Jokowi, Nawacita

Kondisi jalan raya Kembayan - Jangkang, di ujung aspal Jamu.

Jalan negara yang menghubungkan Pontianak - Kuching sangat bagus. Mulus. Lebar. Sedikit saja ada lubang, langsung ditambal. 

Kebalikannya adalah jalan provinsi di Kalimantan Barat, rusak parah. Tak jauh dari jalan negara itu, di Kembayan, ada pertigaan yang menghubungkan Kembayan - Balai Sebut.

Baca Siapa Yang Merusak Hutan Kalimantan?

Alamaaak! Pergi dan lihatlah. Telusuri jalan itu. Serasa merdeka belum menjamah wilayah yang lebih 70 tahun merdeka, tak pernah ada aspal. Sungguh miris.

Jika musim hujan, sering putus. Seperti kubangan kerbau. Seringkali truk dan bus terbenam. Pernah suatu ketika membawa orang sakit, juga mayat, harus ditandu sekian ratus meter dulu.

Wajah negara

Tampaknya pemerintah daerah dan pusat sangat peduli pada wajah negara. Namun, kurang memperhatikan jalur sebelahnya yang menghubungkan antar-kabupaten yakni Sanggau - Nanga Merakai.

Baca Dayak Tidak Dari Mana Pun, Melainkan Asli Borneo

Bahkan baru saja melewati ruas jalan negara ini dua hari lalu, sekitar Tanjung - Kembayan, aspal baru di atas aspal baru.

"Aspal di atas aspal. Cukup tebal. Coba dialihkan untuk bikin bagus ruas jalan Kembayan - Balai Sebut yang hancur lebur," tutur seorang pengendara.

Haruslah diakui bahwa jalan negara nomor wahid. Ia adalah etalase, tampak muka, wajah suatu negara. Namun, apakah kita hanya sebatas membagusi wajah, tanpa juga membuat sehat dan bagus seluruh tubuh?

Kembayan - Balai Sebut yang kian parah

Ruas jalan Kembayan - Balai Sebut jalan aspal baru sampai Jamu saja. Belum ada 1/5 dari sekitar 75 km. Membuat Kecamatan Jangkang sering "macet" lagi sulit transportasi sedemikian rupa sehingga otomatis menaikkan harga-harga barang.

Baca Manusia Dayak Dan Kawasan Hijau Borneo

Kondisi jalan yang rusak parah itu telah berlarut-larut. Masyarakat telah putus asa. Mereka tidak tahu lagi harus mengadu ke mana? Siapa yang bisa memberikan solusi?

Itulah kondisi kontras wilayah Indonesia dan Malaysia. Meski sama-sama Borneo, ternyata, bisa berbeda dalam hal pembangunan infrastruktur.

Mengapa  Sarawak lebih maju?

Bentuk negara federal memungkinkan Sarawak bisa mendapatkan dana pembangunan yang cukup membangun negerinya. Sedangkan Kalimantan Barat, selain luas, juga menghadapi masalah minimnya dana pembangunan infrastruktur.

Untung saja, 10 tahun presiden, Jokowi membangun dari pinggiran. Jadi perbatasan Entekong kecipratan.

Meski demikian, akselerasi pembangunan dengan program Nawacita, belum cukup mampu mengejar ketertinggalan dan pembangunan infrastruktur seperti negara tetangga, Sarawak, Malaysia.

Kita berharap pemerintahan mendatang dapat melanjutkan pembangunan Indonesia mulai dari pinggiran. 

(Rangkaya Bada)

LihatTutupKomentar
Cancel