Hamid Darmadi : Ensiklopedia Profesor Dayak 4

Hamid Darmadi, profesor, Dayak, Bukit Kelam, Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional, ICDN, Kalimantan Barat

Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd., M.Sc.

PATIH JAGA PATI : Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat. Pada awalnya tampak kelam. Ternyata menyimpan kejayaan yang luar biasa. 

Ini dibuktikan oleh perjalanan hidup Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd., M.Sc., seorang profesor terkemuka yang berasal dari batu indah monolit di Bukit Kelam. 

Anak desa

Meskipun dikenal sebagai seorang akademisi yang ternama, perjalanan hidupnya dimulai dari desa kecil tak jauh dari kota Sintang pada 30 Maret 1955.

Baca Usop : Ensiklopedia Profesor Dayak 1

Meskipun lahir sebagai anak Dayak Des’a, salah satu dari 11 rumpun Ibanik, Prof. Hamid Darmadi berhasil mengukir prestasi gemilang melalui perjuangan dan kerja kerasnya. 

Dari pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi, ia menyelesaikan perjalanan pendidikannya di bumi Senentang. Keputusannya untuk berhemat-hemat selama masa sekolah mencerminkan latar belakang keluarganya yang sederhana.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pontianak, Prof. Hamid Darmadi meraih gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 1984. Ia terus mengejar tingkat pendidikan lebih tinggi dengan meraih gelar Magister Pendidikan dan Master of Science. 

Puncak perjalanan pendidikan Hamid Darmadi adalah saat ia meraih gelar Doktor Pendidikan pada tahun 2003. 

Baca Lambut, Profesor Dayak Berhati Lembut | Ensiklopedia Profesor Dayak 3

Sejak saat itu, prestasinya terus melonjak, mencapai puncak sebagai Guru Besar Pendidikan IPS, dengan pengakuan resmi dari Presiden RI.

Karya yang produktif

Sebagai seorang guru besar, Prof. Hamid Darmadi tidak hanya dikenal melalui jabatannya, tetapi juga melalui karyanya yang produktif. Belasan buku dan puluhan artikel ilmiahnya telah diterbitkan baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Karya-karyanya, seperti buku tentang Kurikulum dan Buku Teks, Pendidikan IPS, dan Pendidikan Moral, dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencerminkan kontribusinya yang besar terhadap dunia pendidikan.

Baca Yetrie : Ensiklopedia Profesor Dayak 2

Dalam lingkup akademis, Prof. Hamid Darmadi bukan hanya seorang pengajar dan peneliti, tetapi juga seorang yang terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan. 

Sebagai seorang ilmuwan dan profesor, Hamid Darmadi tidak hanya diakui di tingkat nasional tetapi juga mendapat pengakuan di tingkat internasional. 

Lebih dari 1600 sitasi

Dengan lebih dari 1600 sitasi pada karya akademiknya sejak 2013, ia membuktikan bahwa keberadaan akademisi Dayak tidak hanya eksis tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.

Sang profesor, yang tetap memegang teguh akar budayanya sebagai seorang penganut Katolik dan Dayak yang bangga, saat ini menjadi salah satu akademisi Dayak terkemuka dengan spesialisasi dalam Pendidikan IPS dan konsentrasi pada PPKn. 

Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, Prof. Hamid Darmadi telah membuktikan bahwa Bukit Kelam yang mungkin kelam pada awalnya. 

Kini kampung halamannya bersinar terang melalui gemilangnya karir dan kontribusinya dalam dunia pendidikan.

Kompetensi lain: Penelitian Tindakan Kelas 

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kompetensi Hamid Darmadi. PTK adalah pendekatan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk memahami dan memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. 

PTK biasanya melibatkan pengamatan, refleksi, dan tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Kita kehilangan

Dengan sedih, kita kehilangan seorang tokoh luar biasa, Prof. Hamid Darmadi. Betapa pun, yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan kewarganegaraan, khususnya dalam konteks Dayak. 

Sayangnya, di tengah pandemi COVID-19, beliau meninggalkan dunia pendidikan untuk selamanya.

Baca UPR Mencetak Dan Melahirkan Profesor Dayak Terbanyak

Namun, warisan dan pengabdiannya dalam membentuk pemikiran dan karakter generasi muda, terutama dalam ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan, akan terus menginspirasi dan memberi arah pada perjalanan pendidikan di masa mendatang. 

Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalimantan Barat 

Melalui dedikasinya, beliau tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pionir perubahan yang memberikan dampak positif pada masyarakat Dayak dan pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. 

Hamid Darmadi, selain menjabat sebagai salah seorang pendiri, juga memegang posisi sebagai ketua Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalimantan Barat. Peranannya sangat signifikan dalam mengemban tanggung jawab organisasi yang para anggotanya para cendikiawan Dayak dari berbagai kalangan, menjadikan Darmadi sentral sebagai penggerak dan pengungkit perubahan. 

ICDN Kalbar, di bawah kepemimpinan Darmadi, tidak hanya menjadi wadah untuk mempersatukan cendikiawan Dayak, tetapi juga menjalankan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat di wilayah yang sangat luas, mencakup 147.307 km2 atau 1,13 kali luas Pulau Jawa.

Darmadi dikenal sebagai sosok yang aktif menjelajahi wilayah tersebut, menunjukkan dedikasinya terhadap pelestarian budaya dan keberagaman subsuku Dayak. Wilayah ini dihuni oleh 151 subsuku Dayak, dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 1,5 juta jiwa. Keberagaman ini menjadi titik fokus dalam upaya Darmadi untuk menjaga warisan budaya dan memperkuat solidaritas di antara masyarakat Dayak.

Selama masa kepemimpinan Darmadi, ICDN Kalbar tidak hanya berperan sebagai organisasi sosial, tetapi juga sebagai lembaga penelitian. Darmadi memiliki tekad kuat untuk tidak hanya menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang keberagaman Dayak, tetapi juga untuk aktif terlibat dalam penelitian dan kajian yang mendalam terkait dengan budaya dan kehidupan masyarakat Dayak.

Publikasi

Hamid Darmadi salah satu dari langkanya orang Dayak yang produktif menulis dan publikasi. Selain merupakan kewajiban seorang guru-besar, menulis dan publikasi juga menjadi panggilan serta keperpihakannya sebagai seorang Dayak yang cendikia.

Komitmen Darmadi tidak hanya sebatas pada upaya penelitian, namun juga pada publikasi hasil kajian tersebut. Ia berusaha untuk membagikan pengetahuan yang diperolehnya melalui berbagai media agar dapat diakses oleh masyarakat luas. 

Darmadi tidak hanya menjadi penggerak utama dalam menjaga identitas dan keberagaman Dayak, tetapi juga seorang intelektual yang berdedikasi dalam memperkaya literatur ilmiah terkait dengan masyarakat dan budaya Dayak.

Kita semua berduka cita atas kepergian beliau, namun mari kita kenang dan teruskan semangat perjuangannya. Untuk menghormati Prof. Hamid Darmadi, sebaiknya kita lanjutkan upaya untuk melanjutkan visi dan misinya dalam menciptakan generasi penerus yang cerdas, bertanggung jawab, dan memiliki rasa cinta terhadap negara dan bangsanya. 

Kiranya warisan beliau menjadi pijakan bagi perkembangan pendidikan di masa yang akan datang.

(Masri Sareb Putra)

LihatTutupKomentar
Cancel