Jurus Tenis di Pentas Politik Tennes

Tennes, Dayak, Kalimantan Timur, modal alam, manajemen keuangan daerah, ersekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT)



PATIH JAGA PATI Martinus F. Tennes dikenal demikian di Kalimanan Tiur. Sosok politikus senior Dayak dari Kalimantan Timur yang sudah aktif di kancah politik sejak puluhan tahun.


Sosok Dayak ini dikenal gigih memperjuangkan hak-hak puaknya melalui berbagai ajang dan kesempatan. Ia Sekjen Adat Dayak Kaltim dan ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) periode 1999- 2003.


Sebagai ketua PDKT, bahu membahu dengan pemerintah dan instansi terkait, Tennes berusaha menjadi bagian dari penyelesaian masalah (part of solution) antara masyarakat adat dan perusahaan di Kalimantan Timur.


Baca Dr. Masiun Mengungkap Hasil Penelitian Valuasi Wilayah Adat Taman Sunsong


Menurut pria, yang berasumsi bahwa pembangunan di Kalimantan bisa dipercepat jika wilayahnya dimekarkan dengan melibatkan masyarakat setempat, ini perlu pendekatan lebih komprehensif dari sisi sosial budaya dalam pembangunan di Kalimantan. Jika tidak, selamanya ekses pembangunan membawa akar konflik yang tak berkesudahan dan makin lama makin sulit untuk diurai. Selama ini, konflik perusahaan dan penduduk belum benar-benar selesai hingga akarnya. 


Dengan modal sumber daya alam yang luar biasa, Tennes yakin Kalimantan akan menjadi sebuah kawasan yang sejahtera jika dikelola dengan bijaksana.


Ia berpendapat, kebijakan kompensasi yang selama ini ditempuh berpotensi lebih memperburuk situasi. Bahkan, bisa menimbulkan konflik horisontal yang semakin runyam. Persoalannya, kompensasi sering hanya menguntungkan satu pihak, sementara masyarakat adat tetap tidak terjawab kepentingannya. 


Tennes juga aktif terjun ke bawah, antara lain dengan memimpin Tim Komisi Gabungan DPRD Provinsi Kalimantan Timur ke lapangan dan jajaran terkait untuk menyerap aspirasi. Hasil temuan lapangan itu dijadikan dasar untuk menyusun berbagai kebijakan, termasuk APBD.


Turut aktif mendorong pemekaran kabupaten di Kalimantan Timur, Tennes menjadi Penasihat Presedium Pembentukan Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu). Ia percaya, akselerasi pembangunan daerah akan terjadi jika tata kelola dan manajemen pemerintahan daerah tidak berliku-liku didukung birokrasi yang efektif.


Dengan modal sumber daya alam yang luar biasa, Tennes yakin Kalimantan akan menjadi sebuah kawasan yang sejahtera jika dikelola dengan bijaksana.

Baca artikel terkait https://www.patihjagapati.id/2023/08/taman-nasional-di-kalimantan.html


Tennes yakin bahwa Kalimantan dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar', dapat menjadi daerah yang sejahtera jika dikelola dengan bijaksana.


Selain sebagai seorang pemimpin formal dan nonformal, Tennes juga memiliki latar belakang sebagai seorang peneliti. Salah satu hasil penelitiannya, yang berjudul "Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pungutan Retribusi Daerah: Studi Sasus di Propinsi Kalimantan Timur," diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman pada tahun 1991.


Penelitian ini mungkin membahas faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pungutan retribusi daerah di Kalimantan Timur. Hal ini bisa menjadi informasi yang sangat penting untuk pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam mengelola sumber daya dan keuangan daerah dengan lebih efektif.


Baca artikel terkait https://www.patihjagapati.id/2023/08/potensi-sumber-daya-alam-sandai.html


Peningkatan pungutan retribusi daerah bisa menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


Dengan penelitian seperti ini, Tennes mungkin telah berkontribusi dalam memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen keuangan daerah, yang pada gilirannya dapat membantu Kalimantan Timur dan daerah-daerah sekitarnya dalam mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai kesejahteraan yang diinginkan.*)


LihatTutupKomentar
Cancel